Saturday, December 24, 2005

Cerita milik kita

Ingat waktu dulu, saat kita bercanda tak berhenti, tertawa tak kenal lelah. Paling-paling Papah mengomel atau Mamah memotong “hush! ini kan pagi buta. Pamali ketawa-ketawa...” Atau malah ikut tertawa terpingkal-pingkal bersama.

Ingat waktu dulu, ketika kita berbagi cerita akan indahnya mimpi di masa depan.”Nanti gue mau punya toko buku ah” kata kakak tertua. “Gue buka coffee shop di toko buku loe ya!” tambah si adek terkecil. “Terus gue ngapain dong?” tanya si anak tengah. “Elo buka klinik 24 jam aja disebelah toko buku hehehe…” Dan kita pun tertawa dengan puas.

Ingat waktu dulu, kala kita menapaki tiap babak cerita, berusaha untuk mewujudkan setiap mimpi yang tercipta. Selalu ada untuk membantu dan mendukung. Karena hidup kita tak selalu diatas. Sebab rencana tak selamanya berjalan dengan mulus. Dan kita mampu melewatinya.

Ingat saat ini, ketika jarak membentang diantara kita, saat kita tak lagi cuma bertiga, namun tak banyak yang berubah.

Dan ingat saat ini, ketika mimpi kita satu persatu mulai terwujud, dan hidup kita semakin lengkap, selalu ada cerita indah milik kita yang tak akan pernah usang oleh waktu.



Untuk kedua kakak ku yang baru mewujudkan sebagian mimpinya.
Irfan Samiadji SA, Master of Arch.
Dan dr. Reza Rahmat.
I’m very proud with both of you!