Friday, December 31, 2004

Jangan buru-buru dengan yang baru

Yang sudah lalu tak mungkin kembali lagi.
Yang terlupakan mungkin datang lagi.

Resolusi?
Itu bisa-bisanya tahun baru.

Sunday, December 26, 2004

Saudaraku terhempas sapu jagad

Pagi itu
Semua tak lagi sama...

Alam sahabat sehari-hari telah menyapu mereka ke dalam gulungan
Menyeret mereka ke lubang hitam paling dalam bernama maut
Dan meninggalkan derita

Anak tanpa orangtua, balita tanpa ibu, kakak tanpa adik, orangtua tanpa anak, istri tanpa suami, keluarga tanpa kerabat, kampung tanpa warga, mesjid tanpa jemaah.

Ratusan ribu bukan lagi deret ukur. Ratusan ribu mempunyai cerita kehidupan yang berdiri sendiri. Ratusan ribu orang-orang yang dicintai dan mencintai.

Sampai-sampai mereka yang tersisa pun berlirih "lebih baik aku mati saja bersama mereka..."

Pagi itu
Semua tak lagi sama...




*Duka terdalam untuk saudara-saudaraku di Aceh dan diseluruh pelosok dunia. Semoga Tuhan segera meringankan derita kalian.






Monday, December 13, 2004

Musafir dengan bukunya

Seteguk, dua teguk, mereka lalu bersorak, “lagi...lagi...lagi..!”
Lima teguk, enam teguk, mereka pun tertawa, “hahahaha…”
Sepuluh teguk, tiga belas teguk, dan mereka terus meneguk, “glek…glek...glek…”

Kata siapa aku tidak menikmati? Aku terhibur bahkan. Terbahak-bahak memandangi mereka yang sedang tidak menapak dan mencoba mengepakkan sayap di alam bawah sadar. Tak lupa mereka mengajak, walau kemudian kutepis dengan senyuman. Aku tak beranjak, aku masih menunggu. Menunggu hingga ketika waktu tak berbatas, matahari berkawan dengan malam, langit terbentang di bawah kaki, dan fana bukan lagi jawaban. Belum saatnya. “Aku menanti yang kekal” ujarku dalam hati.

Pernah kau dengar dongeng sebuah negeri indah di ujung waktu sana? Apapun menjadi mungkin di negeri itu. Mereka para utusan bercerita, anggur pun mengalir di sungai tanpa ujung. Bebas dan tak berbuah balasan.

Waiting is a good book*…” pikirku. Apalagi aku bukan orang terpilih, aku hanya musafir.




Inspired from outing at cisarua, Dec 11-12, 2004
*Taken from tagline a museum in Singapore

Saturday, December 04, 2004

Kata-kata bersinar

Setelah mendapat kabar baik itu, tanganku meraih sebuah buku dan terbukalah sebuah halaman..


"Malam telah berlalu, tetapi yang kami kisahkan masih saja belum berakhir." Malam dan kegelapan dunia ini pasti akan berlalu, tapi kata-kata dari cahaya bersinar lebih terang setiap saat.

Demikian juga malam kehidupan nabi, ia akan segera berlalu. Tapi cahaya kata-kata mereka masih belum berhenti. Dan sepertinya, cahaya kata-kata itu tidak akan pernah berhenti bersinar.


Pantas rasanya jika menjadi sebuah inspirasi sepanjang masa, ketika berkarya.



*Taken from Kearifan Cinta by Jalaluddin Rumi.

Wednesday, December 01, 2004

Pindah ke lain hati

Dulu kala pernah terlontar, "ngapain sih ngambil kuliah feature? Gue males ah."
Tak diduga jika di kemudian hari akan mengusung status feature editor Soap magazine.

Di lain waktu dengan gagahnya memproklamasikan diri, "gue gak mungkin lah jadi copywriter. Nulis aja gak ada yang bener, huruf pada ilang-ilangan mulu."
Masa berlalu dan nyatanya kini malah menyandang sebagai penulis naskah iklan di BBDO/komunika.

Terbukti sudah, tidak ada yang tidak mungkin..


...Dan sejak hari ini, aku pun punya "rumah dan keluarga" baru...

Yey!!